Follow my Instagram : ftr_nafifah02

https://www.instagram.com/ftr_nafifah02/

Kamis, 28 Januari 2021

Mengenal Hirschsprung Disease serta Tanda dan Gejala


Pengertian

Penyakit Hirschsprung merupakan suatu penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia, terutama menyerang usus besar (colon). Pada penyakit ini, dijumpai pembesaran usus besar (megacolon), akibat absennya sel ganglion pada bagian distal usus. Penyakit Hirschsprung sering menyerang neonatus bahkan anak-anak, yang sering ditandai dengan keterlambatan pengeluaran mekonium pertama, muntah bilious, distensi abdomen. Metode diagnois yang dapat dilakukan untuk menkonfirmasi penyakit Hirschsprung adalah dengan melakukan biopsy, barium enema atau contrast enema, dan anorectal manometry. Diagnosis dini sangat penting untuk melakukan treatment yang cepat dan tepat serta untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

Gejala

Berdasarkan usia penderita gejala penyakit Hirschsprung dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1.    Periode neonatus Ada trias gejala klinis yang sering dijumpai, yakni pengeluaran mekonium yang terlambat, muntah bilious (hijau) dan distensi abdomen. Terdapat 90% lebih kasus bayi dengan penyakit Hirchsprung tidak 3 dapat mengeluarkan mekonium pada 24 jam pertama, kebanyakan bayi akan mengeluarkan mekonium setelah 24 jam pertama (24-48 jam). Muntah bilious (hijau) dan distensi abdomen biasanya dapat berkurang apabila mekonium dapat dikeluarkan segera. Bayi yang mengonsumsi ASI lebih jarang mengalami konstipasi, atau masih dalam derajat yang ringan karena tingginya kadar laktosa pada payudara, yang akan mengakibatkan feses jadi berair dan dapat dikeluarkan dengan mudah 

2.     Periode anak-anak Walaupun kebanyakan gejala akan muncul pada bayi, namun ada beberapa kasus dimana gejala-gejala tersebut tidak muncul hingga usia kanak-kanak. Gejala yang biasanya timbul pada anak-anak yakni, konstipasi kronis, gagal tumbuh, dan malnutrisi. Pergerakan peristaltik usus dapat terlihat pada dinding abdomen disebabkan oleh obstruksi fungsional kolon yang berkepanjangan. Selain obstruksi usus yang komplit, perforasi sekum, fecal impaction atau enterocolitis akut yang dapat mengancam jiwa dan sepsis juga dapat terjadi.

Tanda - tanda

1.      Anemia dan tanda-tanda malnutrisi

2.      Perut membuncit (abdomen distention) mungkin karena retensi kotoran.

3.      Terlihat gelombang peristaltic pada dinding abdomen

4.    Pemeriksaan rectal touche (colok dubur) menunjukkan sfingter anal yang padat/ketat, dan biasanya feses akan langsung menyemprot keluar dengan bau feses dan gas yang busuk.

5.  Tanda-tanda edema, bercak-bercak kemerahan khususnya di sekitar umbilicus, punggung dan di sekitar genitalia ditemukan bila telah terdapat komplikasi peritonitis (Kessman, 2008; Lakhsmi, 2008)



Referensi

Kessmann. (2006.). Hirschsprung’s Disease: Diagnosis and Management. American Family Physician, 74: 1319-1322.

Lakshmi, P., & James, W. (2008). Hirschsprung’s Disease. Hershey Medical Center, 44-46.

Surya, P. A. I. L., & Dharmajaya, I. M. (2013). Gejala dan Diagnosis Penyakit Hirschprung. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 1–5.

 Video sources on youtube: https://www.youtube.com/watch?v=n4hXbdZoOWc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar