Pengertian
Penyakit Hirschsprung merupakan suatu penyakit yang
menyerang sistem pencernaan manusia, terutama menyerang usus besar (colon).
Pada penyakit ini, dijumpai pembesaran usus besar (megacolon), akibat absennya
sel ganglion pada bagian distal usus. Penyakit Hirschsprung sering menyerang
neonatus bahkan anak-anak, yang sering ditandai dengan keterlambatan
pengeluaran mekonium pertama, muntah bilious, distensi abdomen. Metode diagnois
yang dapat dilakukan untuk menkonfirmasi penyakit Hirschsprung adalah dengan
melakukan biopsy, barium enema atau contrast enema, dan anorectal manometry.
Diagnosis dini sangat penting untuk melakukan treatment yang cepat dan tepat
serta untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Gejala
Berdasarkan usia penderita gejala penyakit Hirschsprung
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Periode neonatus Ada trias gejala klinis yang
sering dijumpai, yakni pengeluaran mekonium yang terlambat, muntah bilious
(hijau) dan distensi abdomen. Terdapat 90% lebih kasus bayi dengan penyakit
Hirchsprung tidak 3 dapat mengeluarkan mekonium pada 24 jam pertama, kebanyakan
bayi akan mengeluarkan mekonium setelah 24 jam pertama (24-48 jam). Muntah
bilious (hijau) dan distensi abdomen biasanya dapat berkurang apabila mekonium
dapat dikeluarkan segera. Bayi yang mengonsumsi ASI lebih jarang mengalami
konstipasi, atau masih dalam derajat yang ringan karena tingginya kadar laktosa
pada payudara, yang akan mengakibatkan feses jadi berair dan dapat dikeluarkan
dengan mudah
2. Periode anak-anak Walaupun kebanyakan gejala
akan muncul pada bayi, namun ada beberapa kasus dimana gejala-gejala tersebut
tidak muncul hingga usia kanak-kanak. Gejala yang biasanya
timbul pada anak-anak yakni, konstipasi kronis, gagal tumbuh, dan malnutrisi.
Pergerakan peristaltik usus dapat terlihat pada dinding abdomen disebabkan oleh
obstruksi fungsional kolon yang berkepanjangan. Selain obstruksi usus yang
komplit, perforasi sekum, fecal impaction atau enterocolitis akut yang dapat
mengancam jiwa dan sepsis juga dapat terjadi.
Tanda - tanda
1. Anemia dan tanda-tanda malnutrisi
2. Perut membuncit (abdomen distention) mungkin
karena retensi kotoran.
3. Terlihat gelombang peristaltic pada dinding
abdomen
4. Pemeriksaan rectal touche (colok dubur)
menunjukkan sfingter anal yang padat/ketat, dan biasanya feses akan langsung
menyemprot keluar dengan bau feses dan gas yang busuk.
5. Tanda-tanda edema, bercak-bercak kemerahan
khususnya di sekitar umbilicus, punggung dan di sekitar genitalia ditemukan
bila telah terdapat komplikasi peritonitis (Kessman, 2008; Lakhsmi, 2008)
Referensi
Kessmann.
(2006.). Hirschsprung’s Disease: Diagnosis and Management. American Family
Physician, 74: 1319-1322.
Lakshmi, P., & James, W. (2008). Hirschsprung’s Disease. Hershey Medical Center, 44-46.
Surya, P. A. I. L.,
& Dharmajaya, I. M. (2013). Gejala dan Diagnosis Penyakit Hirschprung. Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, 1–5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar